TREC https://uitrec.com Tropical Renewable Energy Center | University of Indonesia Mon, 09 Jan 2017 04:12:06 +0000 en-US hourly 1 http://wordpress.org/?v=4.2.2 Idea of UI 2050, Smartgrid to smartcampus https://uitrec.com/idea-of-ui-2050-smartgrid-to-smartcampus/ https://uitrec.com/idea-of-ui-2050-smartgrid-to-smartcampus/#comments Mon, 09 Jan 2017 01:30:51 +0000 https://uitrec.com/?p=928 This is an idea from students of Electrical Engineering Department. We have the idea to see UI in 2050 in many sectors : electrical power generation from renewable energy, transportation, security, waste, IoT & ICT etc are bundled into smart-grid concept to achieve smart-campus, more green, reliable & efficient.

The post Idea of UI 2050, Smartgrid to smartcampus appeared first on TREC.

]]>
This is an idea from students of Electrical Engineering Department. We have the idea to see UI in 2050 in many sectors : electrical power generation from renewable energy, transportation, security, waste, IoT & ICT etc are bundled into smart-grid concept to achieve smart-campus, more green, reliable & efficient.Konversi_POSTER3-min

The post Idea of UI 2050, Smartgrid to smartcampus appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/idea-of-ui-2050-smartgrid-to-smartcampus/feed/ 0
Menilik Harga Energi Listrik PLTS On Grid Global Lebih Murah Dari Energi Fosil https://uitrec.com/menilik-harga-energi-listrik-plts-on-grid-global-lebih-murah-dari-energi-fosil/ https://uitrec.com/menilik-harga-energi-listrik-plts-on-grid-global-lebih-murah-dari-energi-fosil/#comments Fri, 30 Dec 2016 01:54:14 +0000 https://uitrec.com/?p=923 Dr.-Ing Eko Adhi Setiawan Direktur TREC (Tropical Renewable Energy Center) Fakultas Teknik, Universitas Indonesia   Harga listrik non subsidi bersumber energi matahari terhubungan jaringan utilitas (PLTS on-grid) mencapai rekor terendahnya pada tender proyek 350 MWp di Swaihan Abu Dhabi yaitu 2,42 sen US/kWh atau sekitar 323 rupiah/kWh (September 2016). Empat bulan sebelumnya, Mei 2016 masih di Uni Emirat Arab,  Dubai Electricity and Water Authority  (DEWA) mengumumkan 2,99 sen US/kWh atau sekitar 400 rupiah/kWh pada proyek tahap III 800 MWp . Angka ini setengah lebih rendah dari penawaran pada proyek tahap […]

The post Menilik Harga Energi Listrik PLTS On Grid Global Lebih Murah Dari Energi Fosil appeared first on TREC.

]]>
Dr.-Ing Eko Adhi Setiawan

Direktur TREC (Tropical Renewable Energy Center) Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

 

Harga listrik non subsidi bersumber energi matahari terhubungan jaringan utilitas (PLTS on-grid) mencapai rekor terendahnya pada tender proyek 350 MWp di Swaihan Abu Dhabi yaitu 2,42 sen US/kWh atau sekitar 323 rupiah/kWh (September 2016). Empat bulan sebelumnya, Mei 2016 masih di Uni Emirat Arab,  Dubai Electricity and Water Authority  (DEWA) mengumumkan 2,99 sen US/kWh atau sekitar 400 rupiah/kWh pada proyek tahap III 800 MWp . Angka ini setengah lebih rendah dari penawaran pada proyek tahap II yang dimenangkan oleh Acwa Power, Saudi Arabia yaitu 5,98 sen US/kWh pada akhir tahun 2014. Rencana total kapasitas PLTS adalah 5 GWp dengan luas lahan 40 km persegi disebelah selatan kota Dubai yang dimulai dengan proyek tahap I tahun 2013 sebesar 13 MWp, dan tahap II sebesar 100 MWp. Hal ini didasari oleh visi dan arah kebijakan yang jelas, Dubai Clean Energy Strategy 2050 yang mentargetkan 25% dari total daya listrik berasal dari sumber energi bersih pada tahun 2030 dan mencapai 75% pada tahun 2050.

Mencermati dinamika angka penawaran harga listrik non subsidi yang diajukan oleh konsorsium perusahan internasional pada tender PLTS on grid di beberapa negara dari tahun 2013-2016 berkisar antara 8,5 sen US/kWh  tahun 2013 pada proyek PLTS berkapasitas 23 MWp di New Mexico. Tahun 2014 sebesar 7,1 sen US/kWh di Texas dalam skala 150 MWp dan 5,84 sen US/kWh di Dubai, 100 MWp. Selanjutnya pada tahun 2015, mencapai 4,9 sen US/kWh di Saudi Arabia 50 MWp. Tahun 2016 tercatat 4,85 sen US/kWh di Peru berkapasitas 185 MWp, 3,6 sen US/kWh di Mexico 754 MWp dan 2,99 sen US/kWh di Dubai, 800 MWp. Penawaran harga tersebut terikat dengan perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement) selama 20 sampai 25 tahun.

Beberapa poin menarik adalah bahwa harga penawaran listrik dari PLTS menunjukkan bahwa harga listrik tersebut sudah dibawah dari harga listrik  dari sumber energi fosil seperti gas alam yaitu rata-rata sebesar 7 sen US/kWh di Uni Emirat Arab, dan harga listrik dari batubara dengan kapasitas 1.200 MWp di Dubai yaitu sebesar 4,5 sen US/kWh, dengan catatan bahwa harga listrik dari energi fosil tersebut belum termasuk biaya dampak lingkungan yang akan terjadi.

Harga penawaran terendah pada tender mega-proyek PLTS diatas dapat ditelusur dengan pendekatan perhitungan levelized cost of energy (LCOE). LCOE  adalah parameter penting pada industri utilitas untuk mengetahui besarnya biaya listrik yang dihasilkan oleh sebuah pembangkit.  Nilai LCOE yang relatif rendah menunjukkan bahwa listrik atau energi yang dihasilkan dari pembangkit tersebut miliki biaya yang rendah, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi untuk investor. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya LCOE pada PLTS:  potensi radiasi matahari, harga biaya total PLTS terpasang (total installed costs) dan suku bunga.

Ciri khas energi terbarukan adalah site specific, bahwa besarnya energi disetiap lokasi akan berbeda-beda. Besarnya daily average solar irradiance (DASI) atau rata-rata harian radiasi matahari yang diukur dalam satuan kWh per-meter persegi dalam sehari menjadi faktor penting. Sudah menjadi kodrat Tuhan bahwa Indonesia berada dalam cakupan garis lintang yang cukup lebar diantara 6oLU sampai 11oLS, maka intensitas radiasi matahari yang diterima akan bervariasi dan berpengaruh pada jumlah energi yang dihasilkan dari panel surya dan pada akhirnya mempengaruhi besarnya LCOE.

Biaya total PLTS on grid mencakup tiga aspek yaitu biaya panel surya, biaya inverter, dan biaya BOS (Balance of System). Berdasarkan data dari laporan IRENA Juni 2016, trend biaya panel surya dari tahun 2009 sampai hasil tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 80%. Selama tahun 2015,  biayanya cukup bervariasi di berbagai negara yaitu dalam kisaran USD 0,52 sampai USD 0,72/Watt. Untuk inverter diatas kapasitas 100 kWp mengalami penurunan, pada tahun 2015 mencapai 0,14 USD/Watt, sedangkan produk china dengan kapasitas yang sama dalam kisaran 0,03-0,05 USD/Watt. Biaya BOS terbagi menjadi juga terbagi dalam tiga kategori yaitu 1) biaya BOS hardware mencakup pengkabelan, racking dan mounting, interkoneksi ke jaringan, dan kontrol. 2) biaya pemasangan sistem mekanik, elektrik dan keamanan. 3) biaya tak langsung atau soft cost yang mencakup biaya akuisisi lahan, perijinan dan konsultan sistem desain  dan studi interkoneksi. Perizinan dan persyaratan lisensi untuk PLTS terhubungan jaringan utilitas sangat bervariasi di beberapa negara, bahkan antar wilayah dalam satu negara. Oleh karena itu penting untuk membangun sinergi antara pihak pengembang/investor  dengan pemerintah terkait perencaaan daerah, hukum dan regulasi yang jelas dan transparan.

Pada tahun 2009, biaya total PLTS terpasang sekitar 4,5-5 USD/watt, masih didominasi oleh biaya solar panel dan inverter yang porsinya mencapai 63% dan biaya BOS 37%. Namun, tren biaya tersebut berubah seiring perkembangan teknologi dan produksi massal dari panel surya,  sebagai contoh pada tahun 2015 biaya total PLTS terpasang menurun  menjadi 1,8 USD/watt dengan porsi biaya BOS sekitar 60% dimana sisanya adalah biaya panel surya dan inverter yang harganya terus menurun secara cukup drastis, dan biaya BOS meningkat porsinya karena menyangkut upah pekerja, perizinan dan lahan.

Bagaimana di Indonesia ?

Kapasitas PLTS on grid terpasang di Indonesia  masih dibawah 10 MW, sudah tertinggal jauh dengan negara tetangga seperti Malaysia 284 MW, Thailand telah mencapai 1.290 MW . Belum lagi Jerman yang sudah memasang PLTS on grid 39.640 MW dan Jepang 33.300 MW. Ditinjau dari potensi intensitas radiasi matahari di Indonesia seperti Aceh, Medan sekitar  4,53; Jakarta 4,75; Ternate hampir serupa dengan Jayapura yaitu 4,98  dan  Kupang,NTT mencapai 5,26  kWh/m2/hari.  Potensi yang  cukup rendah di Indonesia justru terletak di kota Pontianak dan Samarinda sebesar 4.14  kWh/m2/hari. Jika dibandingkan beberapa kota seperti Austin,Texas 4,57; Abu Dhabi  4,8; Riyadh sebesar 6,06 dan Mexico city sebesar 4,9 kWh/m2/hari maka potensi di beberapa kota di Indonesia relatif tidak berbeda jauh, kecuali Riyadh yang mempunyai potensi energi yang lebih tinggi. Berikut beberapa usulan agar pembangunan PLTS on grid dapat dioptimalkan untuk mendapatkan nilai LCOE yang relatif rendah:

  1. Pembangunan PLTS on grid untuk skala besar harus mempunyai visi, kebijakan dan target (waktu & total kapasitas) yang jelas, tidak berubah-ubah dan diprogram secara berkesinambungan per periode sehingga ada kepastian dalam berinvestasi.
  2. Pemerintah memberikan dukungan insentif dan pajak, terutama pada harga panel surya dan inverter. Pemilihan teknologi yang berkualitas tinggi dapat mengurangi biaya BOS karena efisiensi sistem terjamin dan life time sistem PLTS secara keseluruhan dapat mencapai 20 – 25 tahun.
  3. Pengembangan kemampuan sumber daya manusia, keahlian, sertifikasi personal juga dapat menekan biaya BOS.
  4. Pembangunan PLTS on grid sangat memperhatikan kapasitas, kualitas jaringan,jenis pembangkit lain yang beroperasi dalam sistem PLN dan infrastruktur kontrol-komunikasi yang handal, agar sistem PLTS on grid dapat beroperasi dengan baik dan tidak mengganggu kestabilan sistem. Dalam sistem PLTS on grid tidak mengenal penambahan baterai dengan alasan menjaga kestabilan sistem, yang diperlukan adalah perencanaan dan desain yang komprehensip antara PLN dan pengembang.
  5. Perihal pengurusan perizinan dan biaya lahan, pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan kemudahan kepada para investor.
  6. Mengevaluasi dan mengambil pelajaran dari pengalaman PLTS on grid yang sudah terpasang di beberapa lokasi di Indonesia karena sudah ada yang tidak beroperasi dengan baik.

Bila keenam poin ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah bukan tidak mungkin harga listrik dari PLTS On grid di Indonesia dapat berkisar 5.5-6.5 sen US/kWh dengan kapasitas diatas 250 MWp.

The post Menilik Harga Energi Listrik PLTS On Grid Global Lebih Murah Dari Energi Fosil appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/menilik-harga-energi-listrik-plts-on-grid-global-lebih-murah-dari-energi-fosil/feed/ 0
Introduction to Hydro Electrical Power Plant (IHEPP) 2016 https://uitrec.com/introduction-to-hydro-electrical-power-plant-ihepp-2016/ https://uitrec.com/introduction-to-hydro-electrical-power-plant-ihepp-2016/#comments Wed, 13 Apr 2016 11:06:56 +0000 https://uitrec.com/?p=915 Yayasan I Care Indonesia merupakan sebuah organisasi yang memfokuskan seluruh kegiatannya pada bidang energi bersih dan terbarukan. Kami mempunyai visi untuk menjadikan Indonesia negara yang lebih berkelanjutan, hijau, dan bersih dengan cara menurunkan emisi karbon, meningkatan efisiensi dan efektivitas dalam implementasi energi bersih dan terbarukan, dan menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap lingkungan untuk generasi masa depan. Salah satu langkah konkret yang kami lakukan adalah dengan menyelenggarakan seminar IHEPP 2016.  Yayasan I Care Indonesia menyelenggarakan acara seminar “Introduction to Hydro Energy Power Plant 2016” atau disingkat IHEPP 2016 sebagai bentuk dukungan […]

The post Introduction to Hydro Electrical Power Plant (IHEPP) 2016 appeared first on TREC.

]]>

Yayasan I Care Indonesia merupakan sebuah organisasi yang memfokuskan seluruh kegiatannya pada bidang energi bersih dan terbarukan. Kami mempunyai visi untuk menjadikan Indonesia negara yang lebih berkelanjutan, hijau, dan bersih dengan cara menurunkan emisi karbon, meningkatan efisiensi dan efektivitas dalam implementasi energi bersih dan terbarukan, dan menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap lingkungan untuk generasi masa depan. Salah satu langkah konkret yang kami lakukan adalah dengan menyelenggarakan seminar IHEPP 2016.

 Yayasan I Care Indonesia menyelenggarakan acara seminar “Introduction to Hydro Energy Power Plant 2016” atau disingkat IHEPP 2016 sebagai bentuk dukungan dan keinginan untuk meningkatkan edukasi dan pengetahuan di dalam implementasi sumber energi terbarukan terutama air. IHEPP 2016 diharapkan mampu memperkenalkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro secara komprehensif baik dari sisi regulasi, tren global, sejarah, bisnis, hingga teknikal atau engineering.

IHEPP 2016 akan dihadiri oleh blend of experts berpengalaman dan kompeten dari seluruh elemen seperti pemerintahan (Kementerian ESDM) selaku regulator terhadap segala kegiatan bisnis energi, PT PLN (Persero), perusahaan pengembang PLTM/PLTA, konsultan asing dan lokal, perusahaan kontraktor pembangunan PLTM, lembaga keuangan (perbankan dan non-perbankan), dan lembaga pendidikan tinggi. Adanya keikutsertaan dari seluruh elemen ini diharapkan selain meningkatkan pengetahuan secara komprehensif, tetapi juga mampu membuka jaringan antar elemen yang hadir dalam IHEPP 2016.

IHEPP 2016 didukung penuh oleh Tropical Renewable Energy Center (TREC) FTUI. Para chairman session dari IHEPP adalah Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan (Direktur TREC FTUI), Dr.-Ing. Nasruddin (Ketua Klaster Riset Solar Thermal Cooling and Refrigeration dan Ketua Departemen Teknik Mesin FTUI), Dr.-Ing. Chip Rinaldi Sabirin (Research Fellow TREC FTUI).

The post Introduction to Hydro Electrical Power Plant (IHEPP) 2016 appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/introduction-to-hydro-electrical-power-plant-ihepp-2016/feed/ 0
TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING https://uitrec.com/trec-seminar-semi-commercial-protoype-launching/ https://uitrec.com/trec-seminar-semi-commercial-protoype-launching/#comments Thu, 03 Mar 2016 04:41:31 +0000 https://uitrec.com/?p=874 TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING was held on February 11, 2016 at Mochtar Riady Plaza Quantum Auditorium FTUI. In this seminar, Mr. Nofrijon Sofyan, Ph.D. presented DSSC (Dye Sensitized Solar Cells) which is the new type of solar cells. Semi-commercial prototype launching was presented by Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan and Dr.-Ing. Chip Rinaldi Sabirin. The prototype was named ECHT (Energy Conversion High Technology), the new revolution of DC grid system.

The post TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING appeared first on TREC.

]]>
TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING was held on February 11, 2016 at Mochtar Riady Plaza Quantum Auditorium FTUI. In this seminar, Mr. Nofrijon Sofyan, Ph.D. presented DSSC (Dye Sensitized Solar Cells) which is the new type of solar cells. Semi-commercial prototype launching was presented by Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan and Dr.-Ing. Chip Rinaldi Sabirin. The prototype was named ECHT (Energy Conversion High Technology), the new revolution of DC grid system.

IMG_20160211_151439_HDR

IMG_20160211_151456_HDR

IMG_20160211_151508_HDR

IMG_20160211_151718_HDR

IMG_20160211_151730_HDR

The post TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/trec-seminar-semi-commercial-protoype-launching/feed/ 0
ANNOUNCEMENT: TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING https://uitrec.com/849/ https://uitrec.com/849/#comments Tue, 09 Feb 2016 05:46:52 +0000 https://uitrec.com/?p=849 Faculty of Engineering, Universitas Indonesia proudly present: ——————- TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING yang akan diselenggarakan pada: Waktu : 11 Februari 2016 Pukul : 13:00-16:00 Tempat : Auditorium Lantai 4, Mochtar Riady Plaza Quantum, Fakultas Teknik Universitas Indonesia *Special Edition Topics: DSSC [Dye Sensitized Solar Cells] : Dye Sensitized Solar Cells from Garcinia Mangostana L. (Kulit Buah Manggis) Research by: Nofrijon Sofyan, Ph.D. and Team ECHT [Energy Conversion Hi-Technology] : First Prototype as Semi-commercial Demonstrator for Future DC Grid System Research by: Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan, Dr.-Ing. Chip Rinaldi […]

The post ANNOUNCEMENT: TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING appeared first on TREC.

]]>
Poster Seminar TREC 2016

Faculty of Engineering, Universitas Indonesia proudly present:
——————-
TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING yang akan diselenggarakan
pada:

Waktu : 11 Februari 2016
Pukul : 13:00-16:00
Tempat : Auditorium Lantai 4, Mochtar Riady Plaza Quantum, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

*Special Edition Topics:

DSSC [Dye Sensitized Solar Cells] : Dye Sensitized Solar Cells from Garcinia Mangostana L. (Kulit Buah Manggis)
Research by: Nofrijon Sofyan, Ph.D. and Team

ECHT [Energy Conversion Hi-Technology] : First Prototype as Semi-commercial Demonstrator for Future DC Grid System
Research by: Dr.-Ing. Eko Adhi Setiawan, Dr.-Ing. Chip Rinaldi Sabirin, and Team

Pendaftaran : Nama_Institusi kirim ke 085718441383 (Hafif Dafiqurrohman)

*Nb : 100 Hadirin Pertama akan mendapatkan sertifikat

The post ANNOUNCEMENT: TREC SEMINAR & SEMI-COMMERCIAL PROTOYPE LAUNCHING appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/849/feed/ 0
Rapat Kerja TREC FTUI 2015 https://uitrec.com/rapat-kerja-trec-ftui-2015/ https://uitrec.com/rapat-kerja-trec-ftui-2015/#comments Mon, 26 Oct 2015 09:32:16 +0000 https://uitrec.com/?p=843 Rapat Kerja TREC 2015 bertempat di Bogor berlangsung pada 16-17 Oktober 2015. Rapat kerja TREC membahas tentang evaluasi kinerja, roadmap TREC ke depannya, strategi TREC, dan pembahasan RKAT TREC. Rapat kerja TREC dihadiri oleh Dekan FTUI, Wakil Dekan 1 dan 2, Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktur TREC FTUI, para Head Cluster Research TREC FTUI, dan Staff TREC FTUI. Hari pertama diisi dengan sambutan dan pemaparan hasil riset serta strategi riset cluster research TREC FTUI. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan RKAT TREC FTUI. Pada hari kedua dibahas strategi umum dari TREC […]

The post Rapat Kerja TREC FTUI 2015 appeared first on TREC.

]]>
Rapat Kerja TREC 2015 bertempat di Bogor berlangsung pada 16-17 Oktober 2015. Rapat kerja TREC membahas tentang evaluasi kinerja, roadmap TREC ke depannya, strategi TREC, dan pembahasan RKAT TREC. Rapat kerja TREC dihadiri oleh Dekan FTUI, Wakil Dekan 1 dan 2, Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktur TREC FTUI, para Head Cluster Research TREC FTUI, dan Staff TREC FTUI. Hari pertama diisi dengan sambutan dan pemaparan hasil riset serta strategi riset cluster research TREC FTUI. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan RKAT TREC FTUI. Pada hari kedua dibahas strategi umum dari TREC FTUI dan roadmap TREC FTUI.

Semoga dengan diputuskan strategi dan roadmap, diharapkan TREC FTUI dapat menjadi pusat riset terdepan dalam bidang energi terbarukan wilayah tropis.

(TREC FTUI)

The post Rapat Kerja TREC FTUI 2015 appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/rapat-kerja-trec-ftui-2015/feed/ 0
Seminar Series September 2015 https://uitrec.com/seminar-series-september-2015/ https://uitrec.com/seminar-series-september-2015/#comments Mon, 26 Oct 2015 09:23:04 +0000 https://uitrec.com/?p=840 Seminar Series pada bulan Juni 2015 diselenggarakan oleh Tropical Renewable Energy Center (TREC) FTUI di Ruang Chevron, Dekanat FTUI. Pada sesi kali ini topik yang disampaikan adalah “Pengembangan Energi Matahari untuk Kebutuhan Sistem Pendingin Ruangan Teknologi Adsorpsi dan Absorpsi” yang dipaparkan oleh Dr.-Ing. Ir. Nasruddin, M.Eng. sebagai Head Cluster of Solar Thermal Cooling and Refrigeration Cluster TREC FTUI. Pengembangan Pendingin dengan menggunakan panas matahari melalui teknologi adsorpsi dan absorpsi. Perbedaan antara adsorpsi dengan absorpsi adalah pada zat yang digunakan dalam chillernya, yaitu adsorpsi menggunakan zat padat dan zat cair, sedangkan absorpsi […]

The post Seminar Series September 2015 appeared first on TREC.

]]>
Seminar Series pada bulan Juni 2015 diselenggarakan oleh Tropical Renewable Energy Center (TREC) FTUI di Ruang Chevron, Dekanat FTUI. Pada sesi kali ini topik yang disampaikan adalah “Pengembangan Energi Matahari untuk Kebutuhan Sistem Pendingin Ruangan Teknologi Adsorpsi dan Absorpsi” yang dipaparkan oleh Dr.-Ing. Ir. Nasruddin, M.Eng. sebagai Head Cluster of Solar Thermal Cooling and Refrigeration Cluster TREC FTUI. Pengembangan Pendingin dengan menggunakan panas matahari melalui teknologi adsorpsi dan absorpsi. Perbedaan antara adsorpsi dengan absorpsi adalah pada zat yang digunakan dalam chillernya, yaitu adsorpsi menggunakan zat padat dan zat cair, sedangkan absorpsi menggunakan zat cair dan zat cair. Pemanfaatan teknologi absorpsi pada chiller telah digunakan di Gedung Manufacturer Research Center (MRC), Departemen Teknik Mesin FTUI yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Idrus Alhamid dan Dr.-Ing. Ir. Nasruddin, M.Eng. bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Jepang dan Kawasaki. Teknologi ini ke depannya akan menjadi pengganti AC atau kulkas konvensional dan bisa digunakan di kawasan remote area.

(TREC FTUI)

 

The post Seminar Series September 2015 appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/seminar-series-september-2015/feed/ 0
Meeting TREC FTUI with Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Banten https://uitrec.com/pertemuan-trec-ftui-dengan-dinas-pertambangan-dan-energi-pemprov-banten/ https://uitrec.com/pertemuan-trec-ftui-dengan-dinas-pertambangan-dan-energi-pemprov-banten/#comments Fri, 03 Jul 2015 00:35:30 +0000 https://uitrec.com/?p=822 Pertemuan TREC FTUI dengan Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Banten pada tanggal 1 Juli 2015 dilakukan di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Banten. Pada kesempatan ini dibahas berbagai masalah energi terbarukan dan implementasinya di Provinsi Banten. Banten sendiri memiliki banyak sumber daya energi terbarukan lokal seperti energi hidro (bisa diimplementasikan melalui pikohidro, mikrohidro, maupun minihidro), kemudian energi matahari (melalui PLTS maupun SHS), dan sampah (bisa menggunakan digester biogas). Setelah dilakukan diskusi, maka disepakati akan dilakukan beberapa feasibility study (FS) di berbagai tempat yang mempunyai potensi di Banten. Ke depannya akan […]

The post Meeting TREC FTUI with Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Banten appeared first on TREC.

]]>
Pertemuan TREC FTUI dengan Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Banten pada tanggal 1 Juli 2015 dilakukan di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Banten. Pada kesempatan ini dibahas berbagai masalah energi terbarukan dan implementasinya di Provinsi Banten. Banten sendiri memiliki banyak sumber daya energi terbarukan lokal seperti energi hidro (bisa diimplementasikan melalui pikohidro, mikrohidro, maupun minihidro), kemudian energi matahari (melalui PLTS maupun SHS), dan sampah (bisa menggunakan digester biogas). Setelah dilakukan diskusi, maka disepakati akan dilakukan beberapa feasibility study (FS) di berbagai tempat yang mempunyai potensi di Banten. Ke depannya akan dilakukan berbagai kerjasama antara TREC FTUI dan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten untuk mengembangkan energi baru terbarukan.

(TREC FTUI)

The post Meeting TREC FTUI with Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Banten appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/pertemuan-trec-ftui-dengan-dinas-pertambangan-dan-energi-pemprov-banten/feed/ 0
Meeting TREC FTUI and Japan Institute of Research (Takaoka Toko Co Ltd) https://uitrec.com/meeting-trec-ftui-and-japan-institute-of-research-takaoka-co-ltd/ https://uitrec.com/meeting-trec-ftui-and-japan-institute-of-research-takaoka-co-ltd/#comments Fri, 03 Jul 2015 00:26:43 +0000 https://uitrec.com/?p=815 Pertemuan TREC FTUI dengan Takaoka Toko Co Ltd pada tanggal 17 Juni 2015 dilakukan di Ruang TREC FTUI EC 308/309. Takaoka adalah perusahan asal jepang yang bergerak di bidang Grid Generation (kelistrikan). Sudah berdiri dari 100 tahun lalu yang merupakan anak perusahaan dari Tokyo Listrik (PLN nya Jepang, status swasta). Perkembangan RE di jepang cukup signifikan setelah tragedi Fukushima. Namun sampai saat ini permasalahan di jepang sama dengan negara-negara lainya dalam pengembanga RE yaitu Suplai Listrik yang tidak stabil (Ramp Phenomenom). Product dari Takaoka sendiri yaitu Transformer, Meter (Smart meter, electricity meter), […]

The post Meeting TREC FTUI and Japan Institute of Research (Takaoka Toko Co Ltd) appeared first on TREC.

]]>
Pertemuan TREC FTUI dengan Takaoka Toko Co Ltd pada tanggal 17 Juni 2015 dilakukan di Ruang TREC FTUI EC 308/309. Takaoka adalah perusahan asal jepang yang bergerak di bidang Grid Generation (kelistrikan). Sudah berdiri dari 100 tahun lalu yang merupakan anak perusahaan dari Tokyo Listrik (PLN nya Jepang, status swasta). Perkembangan RE di jepang cukup signifikan setelah tragedi Fukushima. Namun sampai saat ini permasalahan di jepang sama dengan negara-negara lainya dalam pengembanga RE yaitu Suplai Listrik yang tidak stabil (Ramp Phenomenom). Product dari Takaoka sendiri yaitu Transformer, Meter (Smart meter, electricity meter), Controoler and Switch, dan Distribution system. Mereka juga mengembangkan Fasting Charger untuk mobil listrik yang sudah di pasang di amerika dan eropa. Product andalan dari takaoka yaitu sistem dimna dalam suatu ruangan alat-alat listrik seperti lampu maupun pendingi ruangan akan menyesuaikan oleh orang yang datang menggunakan sensor panas.

TREC menjelaskan bahwa teknologi yang disampaikan dengan oleh Takaoka sudah di terapkan dan di uji coba di FT UI tepatnya di gedung S. TREC mengajak Takaoka untuk membuat Lab Display dari product-product tersebut di FT UI, dimna tempat dan mekanismenya sudah disiapkan oleh TREC. Kampus UI merupakan universitas rujukan dari seluruh daerah di Indonesia, dimana ketika ada daerah yang menggunakan suatu teknologi pasti mengambil UI sebagai acuan. Hal ini merupakan opurtunity yang baik jika takaoka bersedia membuat lab Display di FT-UI. Hal ini juga sejalan dengan rencna TREC yang akan membangun Lab RE terintregrasi.

(TREC FTUI)

The post Meeting TREC FTUI and Japan Institute of Research (Takaoka Toko Co Ltd) appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/meeting-trec-ftui-and-japan-institute-of-research-takaoka-co-ltd/feed/ 0
Seminar Series Mei 2015 https://uitrec.com/seminar-series-mei-2015/ https://uitrec.com/seminar-series-mei-2015/#comments Tue, 23 Jun 2015 02:12:31 +0000 https://uitrec.com/?p=803 Seminar Series pada bulan Mei 2015 diselenggarakan oleh Tropical Renewable Energy Center (TREC) FTUI di Ruang Chevron, Dekanat FTUI. Pada sesi kali ini topik yang disampaikan adalah “Pengembangan Energi Alternatif Menggunakan Sel Surya Tersensitasi Zat Pewarna Anthocyanin dari Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) dan Stroberi (Fragaria ananassa)” yang dipaparkan oleh Ketua Peneliti Nanostructure Energy Material, Nofrijon Sofyan, Ph.D. Dengan melakukan berbagai penelitian dalam pengembangan material sel surya, Pak Nofrijon dapat mendapatkan temuan untuk DSSC sel surya dengan menggunakan Buah Naga dan Stroberi. Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti seminar ini. Semoga […]

The post Seminar Series Mei 2015 appeared first on TREC.

]]>
Seminar Series pada bulan Mei 2015 diselenggarakan oleh Tropical Renewable Energy Center (TREC) FTUI di Ruang Chevron, Dekanat FTUI. Pada sesi kali ini topik yang disampaikan adalah “Pengembangan Energi Alternatif Menggunakan Sel Surya Tersensitasi Zat Pewarna Anthocyanin dari Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) dan Stroberi (Fragaria ananassa)” yang dipaparkan oleh Ketua Peneliti Nanostructure Energy Material, Nofrijon Sofyan, Ph.D. Dengan melakukan berbagai penelitian dalam pengembangan material sel surya, Pak Nofrijon dapat mendapatkan temuan untuk DSSC sel surya dengan menggunakan Buah Naga dan Stroberi. Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti seminar ini. Semoga ke depannya semakin banyak penemuan tentang energi terbarukan wilayah tropis.

(TREC FTUI)

The post Seminar Series Mei 2015 appeared first on TREC.

]]>
https://uitrec.com/seminar-series-mei-2015/feed/ 0